Rabu, 16 Mei 2012

Pilih Hidayat+Didik, 1000 Tokoh Komunitas Jawa Deklarasikan Dukungan


JAKARTA (15/5)-->
Dukungan tersebut akan diberikan secara terbuka dalam bentuk penandatanganan 1000 tokoh komunitas Jawa pilih Hidayat-Didik di atas kain putih berukuran 1x20 meter.

Acara itu akan digelar di pelataran kantor pemenangan duet pasangan berdarah Jawa tersebut Jalan Warung Buncit No 30 Jakarta Selatan , Selasa (15/5/2012), pukul 12.00 WIB.

Ratusan tokoh masyarakat dan perwakilan anggota komunitas Jawa telah memberikan konfirmasinya untuk hadir secara langsung. Mereka adalah warga Jakarta yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur,dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari Jateng diantaranya dari komunitas masyarakat Solo, Klaten, Karanganyar, Boyolali, Sukoharjo, Tegal, Pekalongan, Semarang dan Demak (Jawa Tengah).

Seperti komunitas pedagang sayur mayur dan bakso (Solo), komunitas pengrajin mebel (Jepara), dan lain-lain.

Sedangkan dari Jawa Timur diwakili antara lain oleh: Komunitas Reog Ponorogo, Paguyuban Keluarga Besar Arema, Ojek Kramat Jati (Pamekasan), Paguyuban Supir Trailer Jakarta Utara (Sampang) dan Alumni Warga Persis Bangil.

Adapun dari Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut nama Komunitas Kulonprogo, Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) dan Komunitas Warakaban Jakarta.

Ketua Panitia Deklarasi Komunitas Masyarakat Jawa Dukung Hidayat+Didik, Joko Widodo (41), menyatakan komunitas masyarakat Jawa ini
berasal dari lintas profesi, agama, afiliasi sosial politik dan kemasyarakatan. Walaupun lahir dan berasal dari suku Jawa, mereka sudah bertahun-tahun tinggal dan menjadi warga Jakarta.

“Jaringan komunitas mereka sangat besar dan berkomunikasi satu sama lain. Mereka ada yang dipersatukan karena faktor pekerjaan, seperti paguyuban warteg, perajin batik, pedagang martabak, namun banyak pula yang diikat karena hubungan darah dan kekerabatan. Jadi dukungannya sangat solid,” imbuh Joko.

Selain menyosialisasikan Hidayat+Didik di internal mereka, komunitas masyarakat Jawa ini juga siap terlibat dalam kampanye pasangan no 4 ini secara luas di masyarakat lainnya.

“Para pedagang siap menempeli toko, warung dan gerobak dagangan mereka dengan stiker dan alat peraga kampanye Hidayat+Didik. Sementara kaum professional siap menyebarluaskan pesan-pesan Hidayat+Didik ke para kolega dan kliennya,” jelas Joko.

Jadi, lanjut Joko, sosialisasi Hidayat+Didik akan bergerak terus secara berantai di masyarakat, sebagai sebuah kampanye word of mouth yang tak pernah berujung. Kekuatannya akan lebih besar daripada kampanye konvensional karena masyarakat sendirilah yang menjadi agen iklannya. Sehingga yang terkerek bukan sekedar popularitasnya, namun
juga level elektabilitasnya.

“Apalagi sebagian besar populasi warga Jakarta juga berasal dari Jawa. Maka ikatan emosional mereka akan semakin kuat mendukung duet Hidayat+Didik yang berasal Klaten Jateng dan Madura Jatim," tuturnya.

Acara deklarasi sendiri akan dipenuhi dengan nuansa Jawa. Baik panggung dan hiburan yang ditampilkan dirancang khusus dengan sentuhan budaya Jawa. Bahkan sajian makanan untuk para hadirin pun berasal dari penganan khas Jawa. Para pedagang dari komunitas pendukung akan membawa gerobak makanannya untuk menjamu para peserta.

Diantaranya akan tersedia gudeg yogya, soto kudus, bakso malang, Sate Madura, Dawet Ayu Banjarnegara dan lain sebagainya.

Selain itu, dalam acara ini, rencananya akan dideklarasikan pula kampanye dukungan Hidayat Didik lewat media sosial. Yakni “Gerakan Satu Juta Facebookers Dukung Hidayat Didik Pimpin DKI Jakarta”. ***
PKS Telah Membuktikan Untuk Selalu Bisa Dipercaya Rakyat! 
oleh: Humas PKS Salatiga


Partai Keadilan Sejahtera PKS Di tengah menipiskan kepercayaan masyarakat kepada partai politik, PKS berjanji akan menjawab kepercayaan itu dengan melakukan aksi nyata kepada masyarakat. Partai yang awal berdirinya bernama Partai Keadilan ini menyatakan siap hadir di tengahtengah masyarakat untuk memberi sumbangsih positif demi kesejahteraan masyarakat.

Hal itu dikatakan sesepuh PKS Salatiga Muh Haris, di sela-sela acara Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) PKS Kota Salatiga di Dusun Nobo Wetan, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, kemarin. Menurutnya, PKS hadir di tengah masyarakat bukan saat pemilu, melainkan pada saat apa pun.

"PKS akan selalu melakukan kegiatan riil untuk melayani masyarakat. Kami bukan hanya menebar janji-janji menjelang pemilu, melainkan sumbangsih nyata kepada masyarakat," katanya.

Muh Haris yang juga Wakil Wali Kota
Salatiga ini berharap eksistensi PKS di Salatiga bisa terus terjaga, bahkan ditingkatkan. Jika saat ini PKS meraih empat kursi di DPRD Salatiga, diharapkan ke depan bisa bertambah. "Secara keseluruhan kebijakan PKS di tingkat pusat yang prorakyat berpengaruh ke tingkat daerah. Dalam hal ini kami optimistis di Salatiga suara PKS akan naik di pemilu mendatang," kata mantan Ketua DPD PKS Jateng ini.
Bangun Konsolidasi Ketua DPD PKS Salatiga Fatur Rahman menuturkan, pelaksanaan Muskerda digelar tiga hari hingga Minggu (22/4). Serangkaian acara yang diadakan kemarin yaitu bersih-bersih desa dan lomba masak dari bahan singkong. Sabtu (21/4) hari ini acara diisi dengan lomba "Mars Bangga Puri Gedeh", dan malamnya sarasehan warga Noborejo dengan anggota DPR RI dari PKS Zubair Syafawi dan Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris. Puncak acara Muskerda yang akan dihadiri oleh Wali Kota Salatiga Yuliyanto SE MM sekaligus membuka acara pada Minggu (22/4). Acara yang disiapkan panitia adalah jalan sehat, gowes bareng PKS, sunatan massal, pengobatan gratis, donor darah, dan bazar murah.

Fatur mengatakan, dalam kesempatan ini DPD PKS Kota Salatiga siap melanjutkan seamangat konsolidasi dan kontribusi. Tema yang diusung adalah "Bekerja Dalam Kebhinekaan untuk Salatiga Sejahtera.

"Muskerda PKS Kota Salatiga diselenggarakan di Desa Noborejo, dengan harapan selain membangun konsolidasi di tingkat struktur partai, juga konsolidasi dengan masyarakat bisa terbangun. Dengan begitu manfaat keberadaan PKS lebih dirasakan oleh masyarakat. Karena sesungguhnya kegiatan ini merupakan sarana silaturahmi dan konsolidasi," tambahnya. (H32,J21-75)

sumber: http://www.suaranews.com/2012/05/pks-telah-membuktikan-untuk-selalu-bisa.html

Sabtu, 02 Juli 2011

PKS: Popularitas SBY Turun

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Survei awal Juni ini yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia mengungkapkan popularitas Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merosot jauh. Namun, tanpa survei ini pun, Partai Keadilan Sejahtera telah melihat kemerosotan citra SBY dari sejumlah masalah yang muncul belakangan ini.
Sekalipun tidak merinci masalah yang dimaksudnya, Ketua Fraksi PKS di DPR, Mahfudz Shiddiq, mengatakan masalah tersebut telah beredar menjadi opini publik dan pembahasan di media. "Kalau kita melihat secara kompeten dan observasi, masalah yang muncul itu bisa dipastikan berdampak negatif pada popularitas Presiden SBY," ujar Mahfudz di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/6).
LSI mempublikasikan survei "Kepuasan Publik atas Kinerja SBY" awal Juni ini. Dari 56,7 persen pada Januari 2011, popularitas SBY turun menjadi 47,2 persen. Menurut LSI, popularitas yang di bawah 50 persen ini pertama kali sejak SBY terpilih kembali pada Pemilu 2009.
Terlepas dari penyelenggara survei maupun motif politiknya, Mahfudz mengatakan,"Faktanya memang ada sejumlah kasus yang men-down grade popularitas SBY." Hal ini harus menjadi peringatan bagi pemerintahan SBY untuk meningkatkan kinerjanya.

Hari Keluarga, Momentum Perbaikan Keluarga Sehat dan Sejahtera

Jakarta (28/6) Momentum Hari keluarga yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya yakni tanggal 29 Juni merupakan spirit untuk memperbaiki keluarga nasional. menyadari keluarga adalah pilar bangsa, yang mengandung makna betapa sentralnya peran keluarga dalam pembentukan karakter bangsa. Semua kepribadian dan karakter anak-anak negeri ini terbangun dari pola keluarga sebagai peletakkan pendidikan pertama yang memberikan nilai-nilai kepribadian seperti kedispilinan, kerjasama, kebaikan, kejujuran, solidaritas, berempati dan karakter positif lainnya. Demikian disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI, Anshory Siregar di Senayan, Selasa (28/6)

Ansory memaparkan bahwa salah satu permasalahan saat ini yang mengancam keluarga adalah penggunaan narkoba dan zat adiktif yang menyerang anak-anak keluarga mereka, pertumbuhan pengguna narkoba dari tahun ketahun cukup tinggi, dalam hasil survei oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) sejak tahun 2009, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai 5 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 4,02 juta orang. ”Merujuk janji Presiden SBY yang menyatakan bahwa Indonesia akan bebas narkoba pada tahun 2015, bila tidak diimbangi dengan program-program ketahanan keluarga, maka mungkin hasilnya tidak tercapai bahkan meleset jauh” ungkap Anshory.

Dalam pandangan Anshory, selama ini ini kita terjebak pada ceremonial perayaannya saja, namun nilai esensial dari Hari Keluarga kita tidak peroleh. Menurutnya, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN( sebagai salah satu institusi negara kurang bisa menjawab permasalahan yang terjadi pada setiap keluarga, apalagi program Keluarga Berencana yang digulirkan selama ini terjebak dalam pusaran rutinitas, yakni program pengendalian pertumbuhan penduduk semata dan bagaimana memberi pil KB pada masyarakat,

Seharusnya, lanjut politisi PKS ini, BKKBN menciptakan program yang dapat membuat ketahanan keluarga yang meliputi, Ketahanan kesehatan, ketahanan pangan/ekonomi, ketahanan pendidikan dan ketahanan moral dan sosial. ”Bila ketahanan tersebut terbentuk dimasing masing keluarga, maka insya allah setiap keluarga bisa mengatasai permasalahan narkoba, kejahatan, dll” jelas Anshory.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan  Sumatera Utara III ini, Anggaran BKKBN untuk tahun 2011 mencapai 1,19 T, sedangkan pada tahun 2012 direncanakan mencapai 2,57 T, merupakan angka yang fantastis, namun sayang lebih kurang 80% nya hanya untuk pengendalian penduduk dengan KB, k. Seharusnya, lanjut Anshory, ada terobosan besar dari BKKBN dalam menghadirkan keluarga di Indonesia menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera..”Kiranya peran BKKBN dapat lebih ditingkatkan dalam memberikan perlindungan pada ketahanan keluarga, sehinga hari keluarga pada tahun 2011 lebih bermakna dan bernilai, dan semoga terbentuk keluarga yang sehat dan sejahtera” tutup Anshory

Jumat, 01 Juli 2011

Musykerda DPD PKS Salatiga

Salatiga- Ahad (3/7) DPD PKS Kota Salatiga akan menggelar acara Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) di Pendhapa rumah Bapak Prof. Dr. Haryoko. Acara ini digelar khusus untuk membahas program kerja yang nantinya akan dilaksanakan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. M. Fathurrahman, Ketua DPD PKS Salatiga, mengatakan, "program yang kita rancang nantinya harus bisa dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat secara langsung, sebagai partai terbesar kita harus bisa membuktikan dan meyakinkan masyarakat kalau PKS adalah benar-benar bersih, peduli dan profesional".
Musykerda akan diikuti oleh seluruh pengurus DPD PKS Salatiga periode 2010-2015. Sesuai arahan Ketua DPD, Musykerda kali ini fokus dalam pembahasan dan pleno program kerja. Sehingga masing-masing bidang sudah membawa rancangan program kerja untuk seanjutnya diplenokan. Informasi yang kami dapatkan, paska Musykerda (3/7) akan diadakan berbagai acara pendukung, baksos ke masyarakat. (A.dp)

Rabu, 29 Juni 2011

Dana APBD 2011

Add caption
Salah satu bentuk persetujuan dari Dewan adalah akan dianggarkannya pembangunan Pasar Rejosari di APBD 2011 mendatang. Wakil rakyat dari Fraksi PDIP tersebut meminta agar Pasar Rejosari segera dibangun, karena para pedagang sudah terlalu lama menunggu dan pasar adalah tempat dimana ekonomi kerakyatan dibangun. Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua DPRD M Fathur Rahman SE MM. Menurutnya pada awalnya memang ada dua wacana, yakni apakah Pasar Rejosari dibangun dengan dana APBD atau ditawarkan kepada investor.
Ternyata pembangunanya ditawarkan terlebih dahulu kepada investor, tapi ternyata tiga investor yang mengambil formulir penawaran lelang tidak dikembalikan, sehingga proses investasi gagal dilaksanakan. Selanjutnya berkembang rencana bila pasar akan dibangun dengan dana APBD. "Pembangunan Pasar Rejosari akan dianggarkan dalam APBD 2011. Dana yang dibutuhkan Rp 20 miliar lebih," terang anggota Dewan dari Fraksi PKS tersebut.