Sabtu, 02 Juli 2011

Hari Keluarga, Momentum Perbaikan Keluarga Sehat dan Sejahtera

Jakarta (28/6) Momentum Hari keluarga yang ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya yakni tanggal 29 Juni merupakan spirit untuk memperbaiki keluarga nasional. menyadari keluarga adalah pilar bangsa, yang mengandung makna betapa sentralnya peran keluarga dalam pembentukan karakter bangsa. Semua kepribadian dan karakter anak-anak negeri ini terbangun dari pola keluarga sebagai peletakkan pendidikan pertama yang memberikan nilai-nilai kepribadian seperti kedispilinan, kerjasama, kebaikan, kejujuran, solidaritas, berempati dan karakter positif lainnya. Demikian disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI, Anshory Siregar di Senayan, Selasa (28/6)

Ansory memaparkan bahwa salah satu permasalahan saat ini yang mengancam keluarga adalah penggunaan narkoba dan zat adiktif yang menyerang anak-anak keluarga mereka, pertumbuhan pengguna narkoba dari tahun ketahun cukup tinggi, dalam hasil survei oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) sejak tahun 2009, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2011 telah mencapai 5 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 4,02 juta orang. ”Merujuk janji Presiden SBY yang menyatakan bahwa Indonesia akan bebas narkoba pada tahun 2015, bila tidak diimbangi dengan program-program ketahanan keluarga, maka mungkin hasilnya tidak tercapai bahkan meleset jauh” ungkap Anshory.

Dalam pandangan Anshory, selama ini ini kita terjebak pada ceremonial perayaannya saja, namun nilai esensial dari Hari Keluarga kita tidak peroleh. Menurutnya, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN( sebagai salah satu institusi negara kurang bisa menjawab permasalahan yang terjadi pada setiap keluarga, apalagi program Keluarga Berencana yang digulirkan selama ini terjebak dalam pusaran rutinitas, yakni program pengendalian pertumbuhan penduduk semata dan bagaimana memberi pil KB pada masyarakat,

Seharusnya, lanjut politisi PKS ini, BKKBN menciptakan program yang dapat membuat ketahanan keluarga yang meliputi, Ketahanan kesehatan, ketahanan pangan/ekonomi, ketahanan pendidikan dan ketahanan moral dan sosial. ”Bila ketahanan tersebut terbentuk dimasing masing keluarga, maka insya allah setiap keluarga bisa mengatasai permasalahan narkoba, kejahatan, dll” jelas Anshory.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan  Sumatera Utara III ini, Anggaran BKKBN untuk tahun 2011 mencapai 1,19 T, sedangkan pada tahun 2012 direncanakan mencapai 2,57 T, merupakan angka yang fantastis, namun sayang lebih kurang 80% nya hanya untuk pengendalian penduduk dengan KB, k. Seharusnya, lanjut Anshory, ada terobosan besar dari BKKBN dalam menghadirkan keluarga di Indonesia menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera..”Kiranya peran BKKBN dapat lebih ditingkatkan dalam memberikan perlindungan pada ketahanan keluarga, sehinga hari keluarga pada tahun 2011 lebih bermakna dan bernilai, dan semoga terbentuk keluarga yang sehat dan sejahtera” tutup Anshory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar